Ayah


 Pada suatu hari di gubuk kecil yang berukuran sempit, tinggalah seorang anak dan ayah yang hidup serba kecukupan. Anak itu bernama rey, dia bersekolah di sekolah favorit karena mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya dalam pelajaran. Ayahnya adalah Pak Suherman, beliau sedikit memiliki kekurangan di anggota fisiknya, dia Bisu.. Mereka hidup tanpa seorang perempuan, atau ibu rey, yang meninggal ketika beliau melahirkan rey.
Di akhir semester pertama, waktunya murid sekolah mengambil rapot hasil sekolah selama satu semester pertama. Orang tua murid diharapkan untuk mengambil rapot yang sudah diedarkan melalui undangan, begitupun rey. Tetapi rey berbeda, undangannya malah disimpan di bawah bantal miliknya, entah kenapa dia berbuat begitu.. saat rey berangkat sekolah, ayahnya membersihkan tempat tidur, dan apa yang ditemukannya adalah SURAT UNDANGAN. Ayah rey membacanya dari atas sampek bawah, undangan buat orang tua untuk pengambilan rapot yang diadakan hari ini. Ayah rey tersenyum, karena akan mengambil rapot anaknya, dia bangga kepada rey karena bisa masuk sekolah favorit dengan beasiswanya. Apalagi jika rey juara kelas, beliau bangga, meskipun beliau cacat fisik, tetapi dia yakin anaknya pasti bisa lebih baik dari ayahnya.. Ayah rey langsung siap-siap mengambil rapot, dengan pakaian batik dan celana kain yang kusam dia berangkat ke sekolah rey.
Sesampai di sekolah rey, sudah banyak wali murid yang berdatangan di sekolah favorit itu bersama anak mereka tentunya. Pak suherman mencari anaknya, menengok sana-sini , tetapi tidak muncul sosok anaknya bernama rey itu. Ayah rey menyusuri ke dalam sekolah itu, dan bertanya kepada setiap murid “REY” memakai jarinya sebagai bahasa isyarat. tetapi setiap murid yang beliau Tanya menggelengkan kepala, entahh tidak tahu bahasanya atau apa.  Ayah rey melihat sosok cowok bertubuh ceking , tinggi baru keluar dari ruangan, yang terlihat dinasihati gurunya, itu REY. Ayah rey berlari mengejar anaknya karena takut kehilangan jejak rey, dan sulit menemukannya lagi. Setelah berada di depan Rey, Rey kaget dengan kedatangan ayahnya, “ngapain lo disini” ?? dengan nada kasar. Rey memang selalu kasar kepada ayahnya, karena dia merasa dia lebih hebat dari ayahnya karena ayahnya bisu.. “RAPOT” isyarat ayahnya dengan senyum kepada rey, dia tetap ramah meskipun anaknya berbuat kasar kepadanya.. tiba-tiba Rey menarik paksa keluar ayahnya, sehingga orang sekitar melihatnya, dia malu temannya tau bahwa ayahnya bisu.. Ayah Rey terjatuh karena tarikan Rey yang cukup keras, ketika temannya terjatuh, muncul cewe yang disukai rey.. “Itu ayah lo rey?”Tanya cewe| “ehh bukan, tauk nih orang..”|… seketika itu air mata pak suherman keluar, dia menangis.. Dia menangis kenapa rey bisa bilang seperti itu, dia sadar dia cacat, tetapi dia tidak selayaknya diperlakukan seperti itu.. Tiba-tiba pak suherman melepaskan pegangan rey, tetapi dia masih memandang rey dengan tatapan ramah.. Dia tersenyum dan berbalik pulang kembali ke rumah dengan sepeda bututnya..
Sehabis ambil rapot, rey dan teman-temannya nongkrong sambil membicarakan hasil rapot mereka masing-masing.. tetapi kesialan menghampiri Rey pada hari itu.. Saat bercanda bersama, tidak sengaja “Roni” teman Rey mendorongnya sampai Rey ke jalan Raya.. Tiba-tiba dari arah kiri Rey mobil melaju dengan kecepatan tinggi menabrak  Rey *bruuuuukkkkkk… Rey terpental jauh, badan Rey berlumuran darah dan kepala Rey terbentur trotoar dengan keras sehingga keluar banyak darah.. Rey segera dilarikan ke Rumah sakit oleh teman-temannya yang saat itu nongkrong dengan Rey..
Mendengar berita kecelakaan itu Ayah Rey langsung panic dan segera menuju ke rumah sakit tempat Rey dilarikan.. Ayah Rey bingung ketika melihat Rey dalam keadaan koma, tidak tahu apa yang harus dilakukan, Tiba-tiba dokter memanggilnya.. Dokter membutuhkan darah untuk Rey karena Rey cukup mengeluarkan banyak darah, sehingga membutuhkan pendonor.. Tanpa pikir, ayah Rey langsung menawarkan diri itu pendonor, seberapapun darah yang harus diambil dia rela.. Asalkan Rey masih bisa bertahan hidup.. Dokter langsung mengambil darah ayah Rey yang sudah di check kecocokannya, darah yang diambil memang cukup banyak.. Setelah pengambilan darah itu, langsung dokter melakukan operasi kepada Rey, menangani luka Rey yang parah..  Setelah pengambilan darah dari tubuhnya, badan Ayah Rey lemah, dia lemah karena banyak yang­ terdonor untuk anaknya.. Tetapi ternyata itu bukan lemah biasa, badannya drop, ayah Rey pingsan tak sadarkan diri dan langsung dibawa ke UGD.. Dokter bersih keras membantu ayah Rey yang saat itu dalam keadaan kritis juga, seperti anaknya Rey, karena beliau kekurangan darah.. Karena memang tidak ada keluarga lain yang bisa dihubungi, dokter bingung, pasiennya yang satu ini kekurangan darah.. Persediaan darahnya juga habis di Rumah Sakit itu, maka dari itu tadi dokter butuh darah untuk Rey karena sama dengan ayahnya.. Karena terlalu lama ayah Rey tidak mendapatkan darah, beliau tidak kuat dan akhirnya beliau MENINGGAL DUNIA..  Meninggalkan Rey yang masih dalam keadaan di operasi dibantu dengan darah yang beliau donorkan..  Beliau rela mendonorkan darahnya karena dia tahu masa depan Rey masih panjang, demi anaknya dia rela meskipun nyawa adalah taruhannya.. Tetapi Rey, dia selamat berkat bantuan donor dari ayahnya, dan ketika siuman, dia menanyakan kepada dokter.. “Dokter kenapa saya?” | tadi kamu habis tertabrak, dan baru siuman karena tadi dioperasi???” |Rey kaget kenapa dia di operasi.. “Ayah kamu yang mendorkan darahnya untukmu, jika tidak ada ayahmu, mungkin kamu sudah tiada” lanjut dokter.. Rey kaget “sekarang ayah saya kemana dok??” | “ayah kamu sudah meninggal krna mendonorkan darahnya demi kamu.”. Rey menangis, tangisan sesal, Rey menyesal karena selama ini sudah durhaka kepada ayahnya.. Rey khilaf dengan perbuatannya.. Dia merasa jadi anak yang paling keji di dunia ini, karena dia telah menjadi anak yang kurang ajar kepada orang tua.. Sepulang dari rumah sakit, Rey menguburkan ayahnya dekat ibunya, di bersujud di bagian telapak kaki mereka.. Sekarang Rey sadar bahwa orang tualah yang paling berharga di dunia, bagaimanapun fisiknya dia adalah orang tuanya. Orang tua yang mempunyai cacat fisik bukan berarti juga cacat kasih sayang kepada anak yang mereka sayangi setulus hatinya..

Penulis : Oki Ferlando ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Ayah ini dipublish oleh Oki Ferlando pada hari Sabtu, 18 Februari 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Ayah
 

0 komentar: